10 Penghambat Pencapaian Target Ketuntasan
10 Penghambat Pencapaian Target Ketuntasan |
Berikut ini 10 penghambat pencapaiann target ketuntasan pembelejaran Al Quran yang kami jumpai pada sekolah-sekolah yang menggunakan metode Al Hidayah.
1. Saya belum menguasai materi
Menjadi hal ironi jika guru yang mengajar belum memahami materi yang mau diajarkan. Misalnya mau mengajarkan materi dengung tapi guru belum bagus bacaan dengungnya, atau misalnya mengajar hafalan juz 29 tapi ternyata guru belum hafal juz 29
Yang seharusnya dimiliki guru adalah kemampuan memahami materi yang akan diajarkan sehingga menimbulkan kesan yang mendalam bagi siswa bahwa guru yang mengajar benar-benar sudah ahli. Mereka akan sangat yakin jika belajar peda guru tersebut.
2. Saya tidak tahu bagaimana caranya
Agar target pembelajaran terpenuhi semestinya guru mengetahui bagaimana cara mengajar yang baik dan benar. Guru harus paham tahapan-tahapan pembelajaran yang mesti dilakukan.
Langkah nyata yang wajib dilakukan guru adalah memperoleh informasi yang akurat dari sekolah tentang target pembelajaran dalam satu tahun/ semester, dan menyusun rancangan pembejalaran sistem evaluasi dengan baik.
3. Anak-anak diajari apa ya?
Guru Al Quran yang tidak paham target pembelajaran di sekolah akan berpotensi mengajar dengan asal-asalan, dia mengajar apa yang diinginkan saja, sedangkan target pembelajaran akan terabaikan.
Langkah kongkritnya adalah mencari informasi target hafalan dan bacaan selama 6 tahun, target dalam satu semester kemudian membaginya secara rasional dalam pembelajaran.
4. Hari ini saya tidak mengajar, karena saya tidak enak badan
Kegagalan guru dalam mengajar terkadang bukan karena kurang menguasai metodologi ataupun penguasaan materi, namun diakibatkan karena persoalan non teknis, misalnya guru sering tidak masuk karena sakit. Semakin sering guru tidak masuk akan berakibat pada kelambatan siswa dalam menerima materi. Jika guru tidak masuk maka akan digantikan oleh guru pengganti yang kurang menguasai materi.
Ketidak hadiran akan lebih menghambat apabila dilakukan oleh penguji yang semestinya menguji pada hari tersebut dan lebih fatal lagi jika dilakukan berulang-ulang pada saat jam dan hari menguji kenaikan jilid.
Yang harus dilakukan guru adalah menjaga kesehatan dengan makan, minum serta istirahat yang cukup. Sehingga tubuh akan senantiasa bugar dan bisa menjalankan tugasnya secara istiqomah
5. Saya terlambat karena banyak urusan
Tidak ada yang melarang orang untuk memperbanyak aktifitas, tapi kalau aktifitas lain itu menghambat guru untuk datang tepat waktu dalam mengajar akan menjadi masalah besar, karena itu guru harus mengatur ulang aktifitas lain itu agar tidak berbenturan dengan mengajar. Mengajar harus dinomorsatukan karena satu kali saja guru terlambat datang akan menjadi masalah dalam pembelajaran.
6. Lho kok waktunya sudah habis
Guru yang baik akan selalu memperhatikan waktu dan memanfaatkan sebaik-baiknya. Mengatur waktu yang tersedia dengan efektif tanpa ada yang mubadzir (sia-sia)
Yang perlu diperhatikan guru adalah Segera berangkat ke lokasi mengajar jika bel sudah berbunyi dan mengakhirinya setelah bel berakhir telah berbunyi. Atau datang sebelum anak-anak datang. Guru juga harus mencermati waktu mengajar dan menata waktu yang disediakan dengan sebaik-baiknya untuk doa, hafalan dan membaca secara proporsional dan efektif
7.Silahkan menulis supaya tidak ribut
Pembelajaran Al Quran harus dikelola dengan baik dan benar, satu kelompok al Quran ibarat gerbong kereta api dan guru ibarat masinisnya. Gerbong harus dibawa menuju stasiun pemberhentian berikutnya. Tentunya seluruh siswa harus diupayakan sampai tujuan secara bersama-sama, jangan ada yang tercecer. Guru jangan menambah materi sebelum anak benar-benar bisa dan lancar.
Yang juga perlu diperhatikan guru Al Quran pada saat siswa sedang tashih adalah memberikan tugas non tulis kepada siswa agar kemahiran membacanya bisa meningkat. Misalnya saat membaca secara individual (tashih) anak-anak dibuat kelompok untuk belajar membaca bersama.
8. Asyik bermain, lupa belajar
Membuat murid senang belajar adalah tugas guru, namun jika mengacuhkan materi yang harus disampaikan sama halnya dengan melalaikan tugasnya sebagai guru.
Yang perlu diperhatikan guru adalah fokus pada tujuan awal pembalajran yaitu mengupayakan siswa agar bisa membaca dan hafal target pembelajaran Al Quran pada sekolah yang dimasksud
9. Abai Buku Prestasi
Buku prestasi sebagai sarana komunikasi orang tua dengan guru harus diisi setiap pembelajran untuk menginformasikan materi yang sudah diajarkan dan tingkat kemampuan siswa pada materi tersebut
Buku prestasi sebagai jurnal individu siswa dan juga menjadi blue print perjalanan pembelajaran al Quran yang akan terus dipantau oleh guru dan orang tua wajib diisi oleh guru dan ditanda tangani orang tua setiap hari.
Bedasarkan pengamatan penulis, siswa yang ada kelambatan kemampuan al Qurannya biasanya buku prestasinya kosong atau tak diisi oleh guru atau ditanda tangani orang tua.
10. Anak-anak sulit diatur
Kesuksesan seorang guru dalam mengajar Al Quran sangat ditunjang bagaimana mengelola kelasnya. Jika pengelolaan kelasnya masih amburadul, maka jangan harap pengajaran Al Quran bisa berjalan dengan lancar
Dalam mengelola siswa perlu ada aturan yang jelas yang disepakati kelompok. Hal ini bisa dilakukan pada saat pertama kali pembelajaran al Quran dimulai misalnya di awal tahun atau awal semester.
Keberhasilan sebuah metode tidak terlepas mutu SDM dan Teamwork di suatu lembaga pendidikan. Pengelola sekolah sebagai penyelenggara pendidikan seharusnya selalu mengawal pembelajaran Al Quran ini agar tujuan bisa terwujud. Jika permasalahan ada pada SDM guru, maka pihak sekolah seyogyanya segera mengupgrade kemampuan guru. Jika permasalahan ada pada kinerja guru, maka pihak sekolah harus tegas dalam mengambil kebijakan. Terima kasih.
Semoga bermanfaat.
Al Faqir Zainun Nasich Z
No comments